Sabtu, 05 Mei 2012

Mencari Makna Sebuah Kasih Sayang

Dalam Kesempatan Ini Saya Ingin Belajar Mengurai Makna Dari Sebuah Kata KASIH SAYANG Sebatas Kemampuan Saya Dalam Memahaminya. Maka Jika Nanti Ada Perbedaan Dengan Cara Pemahaman Anda, Mohon Dimaklumi. Karna Ini Murni Hanya Sebatas Pemahaman Saya Tanpa Berdasar Dari Kitab Ataupun Yang Lainnya. KASIH = Kasih Dalam Arti Disini Mengasih Atau MEMBERI Sesuatu. Entah Itu Memberi Dalam Bentuk Apa, Tapi Kita Simpulkan Itu Adalah Memberi Sesuatu Dalam Hal Yang Baik. Seorang Yang Diberi Sadar Benar Kalau Dia Diberi, Dan Seorang Yang Memberi Pun Sadar Kalau Telah Memberi. Karna Memberi Dalam Arti Disini Adalah Memberi Sesuatu Yang Bisa Dilihat Mata. Entah Itu Berupa Barang Atau Berupa Perhatian. Maka Tidak Heran Jika Orang Yang Diberi Mengucap Pujian Sebagai Bentuk Rasa Terima Kasih. Sekaligus Juga Bisa Menambah Rasa Simpati Dari Seorang Yang Diberi Pada Sang Pemberi. Dan Kesimpulannya Bisa Menjadi Nilai Baik Bagi Sang Pemberi Dimata Orang Yang Telah Diberi. SAYANG = Sayang Dalam Arti Disini Adalah MENGAMBIL Sesuatu. Dengan Kata Lain Mengambil Sesuatu Yang Buruk Dari Seseorang Itu. Itulah Mengapa Sering Kita Dengar Orang Berkata. “Orang Itu Sebenarnya Ganteng, Tapi Sungguh Disayangkan Dia Tak Punya Sopan Santun”. Ataupun Mungkin Bisa Dalam Bentuk Kiasan Kata Yang Lainnya. Maka Bisa Diambil Kesimpulan Bahwa Kata SAYANG Disini Lebih Mengarah Pada Koreksi Atau Tuntutan. Sebuah Tuntutan Agar Orang Itu Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi Dari Sebelumnya. Misalnya Seorang Guru Yang Memarahi Muridnya Yang Mungkin Bandel Ataupun Karna Sebab Lainnya. Marah Yang Seperti Ini Bukan Didasari Kebencian, Tapi Justru Karena Terlalu Sayang. Sayang Jika Nanti Muridnya Akan Mengalami Kesulitan Dimasa Depan Yang Diakibatkan Dari Kelalaian Dia Saat Ini. Adapun Alasan Mengapa Harus Terlihat Seperti Orang Marah. Karna Dengan Cara Yang Terlihat Seperti Orang Marah Itulah Yang Justru Akan Menjadi Pembangkit Semangat Muridnya Untuk Segera Melakukan Perubahan. Mungkin Dari Sikapnya Terlihat Seperti Orang Marah, Tapi Dalam Hatinya Justru Ada Senyuman. Tersenyum Muridnya Akan Menuai Sesuatu Yang Lebih Baik Dimasa Yang Akan Datang. Maka Bisa Disimpulkan Bahwa Sang Guru Telah Memberikan Sesuatu, Tapi Tersembunyi. Mengapa Disebut Tersembunyi, Karna Memang Dalam Pandangan Mata Tak Ada Bukti Telah Memberikan Sesuatu. Atau Mungkin Justru Akan Memicu Timbulnya Kebencian Sang Murid Pada Sang Guru Karena Kemarahan Itu. Tapi Untuk Sesuatu Yang Lebih Baik Dimasa Depan Muridnya, Sang Guru Merelakan Diri Untuk Dibenci Demi Menjaga Sesuatu Yang Tak Diinginkan. Dari Pemahaman Kata KASIH Dan SAYANG Diatas Bisa Disimpulkan. Bahwa Orang Yang Punya Sifat PENYAYANG, Dipastikan Juga Punya Sifat PENGASIH. Tapi Orang Yang Punya Sifat PENGASIH Belum Tentu Punya Sifat PENYAYANG. Karna Mungkin Disebabkan Dia Akan Ketakutan Kalau Nantinya Justru Akan Mendapat Balasan Kebencian. Maka Dibutuhkan Sebuah Kebesaran Jiwa Untuk Bisa Menjadi Seorang Yang PENYAYANG. Mungkin Pernah Bahkan Sering Kali Kita Dengar Orang Berkata Bahwa “Kasih Sayang Itu Tidak Pernah Menuntut Dan Akan Menerima Apa Adanya”. Ya Memang Benar Begitulah Adanya. Bahwa Kasih Sayang Itu Bisa Menerima Apa Adanya. Tapi Nilai Seperti Itu Harus Kita Letakkan Pada Tempatnya, Yaitu Dalam Batin Kita Sebagai Dasar Utama. Karna Lahiriah Kita Tetap Harus Menuntut Agar Tercapai Sesuatu Yang Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi. Dan Apakah Mungkin Kita Bisa Berubah Menjadi Lebih Baik Tanpa Harus Patuh Pada Sebuah Aturan. Sebagaimana Makna Sebuah Kasih Sayang Yang Tanpa Ada Kebaikan Didalamnya, Hanya Akan Menjadi Kebohongan Dari Sebuah Pengakuan. Mungkin Kita Bisa Belajar Dari Kesadaran Serta Pengakuan Diri Kita Sendiri. Jika Kita Yakin Dan Mengakui Bahwa Kasih Sayang Tuhan Itu Adalah Sesuatu Yang Baik, Lalu Pantaskah Kita Mengisi Dengan Sesuatu Yang Tidak Baik. Sebenarnya Tuhan Tidak Pernah Mempersulit Kita Tentang Sesuatu, Jika Kita Pandai Meletakkan Sesuatu Itu Tepat Pada Tempatnya. . . Ada Pun Perbedaan Tentang Nilai Kebaikan Bagi Orang Yang MENGASIHI Dan MENYAYANGI, Mungkin Hanya Tuhan Yang Tahu Pasti. Kita Hanya Bisa Belajar, Bahwa Kebaikan Yang Tersembunyi Itu Nilainya Lebih Baik Dari Pada Yang Dipamerkan. Karna Kebaikan Yang Mudah Terlihat Oleh Mata, Lebih Mudah Untuk Melaksanakan. Namun Mudah Pula Kita Kehilangan Nilai Dari Kebaikan Itu Sendiri Tanpa Kita Sadari. Maka Bagi Seorang Yang Lebih Mengutamakan Tentang Nilai, Dia Bukan Disulitkan Tentang Melakukan Kebaikan Itu. Tapi Bagaimana Cara Mengekspresikan Kebaikan Itu Agar Tak Terlalu Mencolok Terlihat Baik. Hingga Tak Akan Menghilangkan Nilai Dari Kebaikan Itu Sendiri. Maka Dibutuhkan Sebuah Cara Untuk Menyamarkan Dalam Melakukan Kebaikan Itu. Kecuali Jika Kita Sedang Melakukan SuatuKebaikan Yang Tanpa Sepengetahuan Orang Lain. Hanya Sebatas Ini Pemahaman Saya, Mohon Maaf Jika Ada Berkenan. Semata Ini Hanyalah Sebagai Tangga Awal Bagi Saya Untuk Terus Belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...